Dunia maya memang bisa menawarkan cinta, pertemanan, bahkan keuntungan bisnis. Namun, di saat yang sama juga memiliki risiko tersendiri bagi Anda yang tidak hati-hati dalam menggunakannya.
Apakah Anda akan membiarkan orang asing masuk ke rumah Anda dan memberikan mereka akses untuk memakai benda-benda pribadi Anda? Ya, kurang lebih seperti itu gambarannya, jika Anda memberikan akses kepada setiap orang sebagai full friend di Facebook. Membiarkan mereka melihat foto Anda, status Anda dan pembicaraan wall to wall. “Jika Anda tidak mengenal seseorang di kehidupan nyata, tak harus menjadikan mereka sebagai teman di dunia maya,” kata Parry Aftab, pakar keamanan dan privasi internet. Ya, memiliki ribuan teman di social media itu seru dan mungkin juga bikin bangga. Tapi blunder yang Anda lakukan di social media dapat memengaruhi reputasi, perkerjaan, dan yang terburuk adalah keamanan Anda. Be wise and careful, ladies.
Saksama memilih password
Coba cari alternatif lain selain nama tengah, nama anjing, nama kekasih atau tanggal lahir untuk menjadi password Anda. Seorang stalker atau hacker yang jahat bisa secara random mencoba untuk membobol dan mengacak-acak akun Anda, yang pada akhirnya mungkin merusak reputasi Anda. Cobalah memilih password yang tidak mudah tertebak dan jangan membaginya ke siapapun juga.
Selektif mengunggah foto
Hampir semua orang memakai social media. Mereka dapat melihat foto Anda, termasuk juga pegawai HRD jika Anda seorang pelamar kerja, misalnya. Jika ada hal yang mengindikasikan kesan tidak baik dari foto-foto Anda, kemungkinan besar Anda akan kehilangan harapan untuk diperkejakan. So, batasi siapa yang dapat melihat foto Anda atau lebih baik foto Anda ketika sedang mabuk parah itu jangan diunggah sama sekali. Bahkan saat Anda memakai Privacy Setting, foto Anda masih bisa diakses dan dikopi oleh orang-orang yang mengerti kode-kode programming. Anda tak mau kan foto-foto “kacau” Anda berakhir tersebar di berbagai forum internet?
Jangan menulis status terlalu detail
Menulis update status Facebook atau Twitter memang menyenangkan. Anda dapat berbagi dengan teman Anda, di mana posisi klub Anda berada atau di mana Anda sedang berbelanja secara real time. Tapi itu berarti juga Anda mengatakan bahwa rumah atau apartemen Anda sedang kosong. Hal tersebut bisa menjadi sasaran dari penjahat yang mengincar harta Anda.
Waspada membagi data pribadi
Anda baru saja mengunggah foto dengan menunjukkan lokasi tempat tinggal, berikut nomor rumah, yang mungkin membuat orang asing “tertarik” mendatangi atau memanfaatkan alamat tempat tinggal Anda. Dengan data yang ada, seorang penipu bisa saja membuat kartu kredit palsu atas nama dan alamat tempat tinggal Anda. Anda tidak mau kan tiba-tiba didatangi debt collector atas hutang yang tidak pernah Anda lakukan?
0 komentar:
Posting Komentar