Click to close

Rabu, 13 April 2011

Musuh Terselubung Diet

Bila diet sehat telah dijalani namun penurunan berat badan berjalan pelan, mungkin Anda perlu waspadai "musuh terselubung"nya.


Non Fat vs Non Kalori
Bosan makan buah, sebungkus biskuit dengan logo "low fat" disiapkan untuk menjadi teman Anda sore nanti. Besok, akan ada puding "fat free" dan sekotak cokelat manis "low fat" sebagai pilihan lain. Di benak Anda, makanan dengan logo rendah lemak atau tanpa lemak merupakan teman yang baik bagi tubuh yang sedang berdiet. Pemikiran ini salah.

Jangan tertipu dengan logo pada kemasan, setiap makanan pasti mengandung kalori. Bukan hanya lemak yang harus Anda waspadai, tapi juga kalori. Mulailah membiasakan diri untuk membaca "nutrition fact" yang terdapat di bagian belakang bungkus makanan Anda. Bisa jadi satu bungkus biskuit yang Anda makan mengandung 400 kalori, hampir setara dengan sepiring nasi ayam goreng yang mengandung 600 kalori. Tak ada salahnya untuk mengetahui kandungan apa saja yang masuk ke dalam tubuh Anda setiap harinya. Mengetahui apa yang dibutuhkan tubuh (bukan lidah) adalah kunci sukses diet Anda.

Terjerat Stres
Dalam sehari Anda bisa merasakan lapar berkali-kali namun merasa bersalah saat ingin makan, kemudian timbul perasaan tak nyaman karena mengidamkan makanan, kemudian menjadi kurang bersemangat dan merasa tidak nyaman. Jika ini yang Anda rasakan, bisa jadi Anda telah diliputi stres karena berdiet.

Stres saat diet dapat memicu peningkatan produksi hormon kortisol, sejenis hormon yang berkaitan dengan produksi lemak perut. Sebuah penelitian yang dilakukan di San Fransisco, AS, yang melibatkan 121 relawan menunjukkan, lebih dari 50 persen pelaku diet justru mengalami peningkatan berat badan karena stres saat diet.

Nah, untuk mengalihkan perasaan yang bisa memicu stres, mainkan game kesayangan Anda beberapa menit. Atau sekadar ngobrol dengan teman di kantor juga bisa mengembalikan keceriaan. Intinya, kebahagiaan dan pikiran positif berperan sangat penting dalam keberhasilan diet Anda.

Terpaku Pada Pekerjaan Kantor
Sebuah penelitian menyatakan bahwa berat badan cenderung bertambah saat seseorang mulai bekerja, dan ini kebanyakan terjadi pada mereka yang rutin melakukan aktivitas di dalam ruangan. Pekerjaan yang menumpuk seringkali membuat Anda lupa untuk bergerak. Walau pola diet Anda sudah benar, penumpukan lemak akan tetap terjadi jika tubuh Anda jarang digerakkan.

Tak hanya itu, penelitian yang dilakukan oleh The Clinical Nutrition Research Center The University of Alabama Birmingham menduga bahwa penyejuk ruangan alias AC juga bisa membuat tubuh gemuk. Di ruang tanpa AC, tubuh akan mengeluarkan energi untuk menyesuaikan suhu dengan lingkungan sekitar. Untuk mendapatkan energi itu, tubuh secara otomatis akan membakar lemak. Sedangkan AC malah membuat tubuh manja karena tubuh berada dalam "the thermoneutral zone" atau zona suhu tak lagi mengeluarkan energi untuk beradaptasi. Itu sebabnya kadang ruang ber-AC memicu rasa malas bergerak dan mengantuk. Mulailah manfaatkan waktu istirahat Anda untuk jalan-jalan walau hanya mengunjungi rekan kerja di ruang sebelah.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates