Lamine (di atas), berumur 12 tahun, tinggal di Senegal. Dia adalah seorang murid di sekolah desa "Koranic school" (sekolah al-Quran), di mana tidak ada anak perempuan diperbolehkan. Ia berbagi kamar dengan anak laki-laki lainnya. Tempat tidur merupakan dasar bagi mereka, beberapa didukung oleh batu bata untuk kaki kasurnya. Pada jam enam setiap pagi anak-anak mulai bekerja di peternakan sekolah, di mana mereka belajar bagaimana untuk menggali, panen jagung dan membajak ladang dengan menggunakan keledai. Pada sore hari mereka mempelajari Quran. Waktu luangnya (Lamine) suka bermain sepak bola dengan teman-temannya.
Indira, tujuh tahun, hidup bersama saudara, orangtua dan adiknya di dekat Kathmandu di Nepal. Rumahnya hanya memiliki satu kamar, dengan satu tempat tidur dan satu kasur. Saat tidur, anak-anak berbagi kasur di lantai. Indira telah bekerja di tambang granit lokal sejak dia tiga tahun. Keluarganya sangat miskin sehingga setiap orang harus bekerja. Ada 150 anak-anak lainnya yang bekerja di pertambangan. Indira bekerja enam jam sehari dan kemudian membantu ibunya dengan pekerjaan rumah tangga. Dia juga menghadiri sekolah, 30 menit berjalan kaki. Makanan kesukaannya adalah mie. Dia ingin menjadi penari saat ia besar nanti.
Dong, sembilan tahun, tinggal di propinsi Yunnan di selatan-barat Cina dengan, adik orang tua dan kakeknya. Ia berbagi kamar dengan adiknya dan orang tua. Keluarga memiliki tanah hanya cukup untuk menanam padi sendiri dan tebu. Dong ke sekolah selama 20 menit berjalan kaki. Dia menikmati menulis dan bernyanyi. Paling malam, dia menghabiskan satu jam mengerjakan PR dan satu jam menonton televisi. Ketika dia tua, Dong ingin menjadi polisi.
Roathy, delapan tahun, tinggal di pinggiran Phnom Penh, Kamboja. Rumahnya duduk di tempat pembuangan sampah besar.Kasurnya terbuat dari ban bekas. Lima ribu orang tinggal dan bekerja di sini. Pada jam enam setiap pagi, Roathy dan ratusan anak-anak lain diberikan mandi di pusat amal lokal sebelum mereka mulai bekerja, mengais-ngais kaleng dan botol plastik, yang dijual ke perusahaan daur ulang. Sarapan sering makan hanya hari itu.
Kamis, 14 April 2011
Inlah gambaran tempat tidur dari anak-anak yang miskin. Hiks.
06.55
Aristoteles Names
No comments
0 komentar:
Posting Komentar