Click to close

Kamis, 14 April 2011

Lacoste Goes Live!

Lacoste Goes Live! Lacoste, musim ini melansir Lacoste L!ve, busana pria yang tetap beresensi elegan. Sebagai wanita fashion forward, Anda wajib mengenalnya.

Lacoste, siapa tak mengenal label premium berlogo buaya ini? Rene Lacoste, sang kreator, mengawali sejarah brand asal Amerika Serikat ini sebagai produsen pakaian tenis di tahun 1933. Bertepatan pada pekan mode New York Spring/Summer 2011 dan Fashion’s Night Out, Lacoste terus berevolusi dengan melansir lini kedua, yaitu Lacoste L!ve, yang sekaligus diiringi pembukaan butik pertamanya di pusat belanja bergengsi yang stylish, Soho, New York.

Lalu apa perbedaan signifikan antara Lacoste dengan Lacoste L!ve? “Lacoste L!ve khusus diciptakan bagi generasi muda yang memiliki karakter dinamis, powerful, dan lebih bergairah. Exaggerating,” tutur Christophe Chenut, CEO Lacoste pada Cosmo, di Thompson Ellias Hotel, Manhattan. Motif dan warna menjadi konsentrasi di sini; inspirasi dari optical art yang menyajikan permainan ilusi mata menjadikan atasan polo Lacoste L!ve tidak tampil biasa. It’s differently elegant. Sementara pada siluet, Anda tetap bisa menikmatinya, karena kebanyakan atasan Lacoste L!ve memiliki ukuran bahu dan pinggang yang lebih skinny. Anda tinggal mengenakan skinny pants yang memang saat ini juga tengah diminati kaum pria. Well, unisex look is very today. So, bersiap saja karena Lacoste L!ve akan hadir untuk koleksi wanita untuk musim dingin 2011 mendatang.

Lacoste tak hanya berevolusi sejauh itu. Untuk koleksi terbaru Lacoste L!ve di bulan Februari ini, Lacoste berkolaborasi dengan menggandeng graffiti artist asal Prancis, Honet. Ciri khas Honet cukup unik, yaitu menggabungkan antara nuansa gothic dan modern baroque dengan spirit industrial. Imajinasi jenakanya mampu ditampilkan pada koleksi polo Lacoste L!ve. Seperti ilustrasi orang yang mengenakan topeng buaya pada classic sweatshirt. Mengawinkan contemporary art dengan dunia fashion kini menjadi tren dan disukai karena akan mampu menegaskan status para pemakainya. Dampak tren musik juga memengaruhi attitude Lacoste L!ve. Musik era ‘80-an seperti aliran alternative rock yang lahir di daratan Amerika dan Inggris, turut membentuk citra Lacoste L!ve. Seperti duo music, Sleigh Bells, dengan musiknya yang seolah mengalirkan energi saat launching Lacoste L!ve di The Rose Bar, Park Hotel New York. “It’s more rock and roll,” ujar Chenut menutup pembicaraan.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates